Google

Sabtu, 18 April 2020

CUCI GINJAL ALAMIAH



Ternyata Biaya utk  cuci ginjal kurang dari : Rp. 10.000.- saja .... !
Silahkan di coba..

Selama ber-Tahun² Ginjal kita menyaring darah dngn cara membuang : Garam , Racun & Zat² lain yg tdk diinginkan memasuki tubuh kita . Seiring berjalannya waktu ,  terjadi akumulasi Garam & memerlukan perawatan & pembersihan secara rutin & berkala , minimal 1 Bulan sekali ...

Berikut TIPS CUCI GINJAL kita secara murah & alami .
Biaya kurang Dari Rp.10.000,-

C̲a̲r̲a̲n̲y̲a̲ ̲s̲a̲n̲g̲a̲t̲ ̲m̲u̲d̲a̲h̲ ,̲ ̲
s̲b̲b̲ ̲:̲

1. Beli seikat daun Saledri ...

2 . Cucilah sampai bersih , lalu potong kecil² & masukkan ke dlm panci ...

3 . Tuangkan air bersih , kira2 1 liter , didihkan selama 10 menit & biarkan hingga dingin ...

4 . Saring & tuangkan kedlm botol yg bersih lalu simpan di dlm kulkas hingga dingin . Minum satu gelas setiap hari & Anda akan melihat semua endapan Garam & Racun lain yg keluar dari Ginjal Anda sewaktu buang air kecil ...

Anda juga akan melihat perbedaan yg tdk pernah anda rasakan sebelumnya ...

Saledri dikenal sebagai obat ALAMI terbaik utk mencuci Ginjal !!! Jadi tdk ada efek sampingnya !!! ..

Silakan disebarkan ke seluruh saudara & teman anda , agar bisa memberi manfaat bagi bnyk orang yg membutuhkan informasi ini .
Terutama bagi orang² yg rutin mengkonsumsi obat²an pabrik .
Semoga bisa bermanfaat !!!
Sumber : Group cahaya Tips kesehatan :
SAYANGI GINJAL ANDA Klu terjadi gangguan pd Ginjal , jngn cepat² cuci Darah !!!
Ini ada tips utk mengatasinya
Biji Alpokat diiris kecil² lalu jemur sampai kering ( spt kerupuk ) ...
Lalu di giling sampai halus , ambil serbuknya lalu buat seperti kita buat kopi atau teh . Minum seperti kita minum kopi 3 x sehari .
Minumlah sampai kembali normal. Gak ada efek samping ...

*Salam sehat* ...

Prof. Dr. Ir Budi Indarto ... Semoga kita semua diberi KESEHATAN ... AMIIN *SEMOGA BERMANFAAT*
SILAHKAN SHARE ...


Copas dari grup WA. 

Endorfin si Hormon Kebahagiaan

❣❣❣🌷


🌹 *Ternyata, hormon kebahagiaan itu dikeluarkan oleh tubuh kita sendiri, yaitu yg disebut hormon ENDORFIN*

🌹 *Hormon ini membuat rasa bahagia, dan meningkatkan daya tahan tubuh, shg badan lebih kuat, tidak mudah sakit dan berumur panjang.*

🌹 *Nama hormon ini hampir mirip seperti obat tidur*(Morphin), namun
 diproduksi secara sehat oleh tubuh sendiri, dan disebut-sebut juga sebagai *penghilang rasa nyeri, bahkan jauh lebih kuat dari Morphin.*

🌹 *Bagaimana hormon endorfin ini diproduksi.?*

👍 *Saat kita berpikir positif,  emosi positif, berbuat baik positif, bersyukur, maka secara otomatis, tubuh akan mengeluarkan hormon Endorfin*.

Saat kita berpikiran baik, positif, tersenyum, berbahagia dalam hidup, akan *lebih banyak* hormon endorfin yang keluar.

*Kalau banyak orang bertanya bagaimana mencari kebahagiaan dan ingin mendapatkannya...?*

*Ternyata tidak perlu jauh-jauh karena yang kita cari ada di tubuh kita sendiri.*

*Kalau pikiran dan hati kita positif, maka tubuh akan menghasilkan hormon kebahagiaan lebih banyak. Tidak perlu mencari-cari sumber kebahagiaan dari luar sana, hanya melihat ke dalam diri sendiri, maka kebahagiaan dan juga kesehatan akan didapatkan.*

*Menariknya, hormon kebahagiaan ini/ hormon endorfin ini: Meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga kita tidak mudah sakit, dan berumur panjang.*

*Jadi, kalau sering loyo, sering sakit, pegel-pegel, bisa jadi karena banyak pikiran dan emosi negatif yang dikeluarkan,  sehingga hormon Endorphin tidah keluar.*

*Bagaimana agar hormon endorfin ini bisa keluar.?* Saya rangkumkan dari buku *"Man Jadda Wajada 3,  yaitu : Tips Hidup Sekali Sukses Berkali-Kali"*

❣ *1. BANGUN MINDSET POSITIF.*

*Berpikir positif. Setiap sesuatu mempunyai dua sisi, yaitu POSITIF dan NEGATIF.*

*Lihatlah segala sesuatu dari sisi "positifnya" saja. Sehingga yang ada dalam pikiran kita adalah hal-hal baiknya saja. Kalau yang kita pikirkan adalah sisi negatifnya saja, maka yang terjadi adalah "pikiran  menjadi negatif". Marah, kesal, dendam, dls. nya*

*Sedikit saja hal-hal negatif itu ada pada kita, maka bukan hormon kebahagiaan yang keluar, ttp hormon KORTISOL, yg dpt menyebabkan sakit jantung, menaikkan tekanan darah dan gula darah.*

*SELALU BERSYUKUR, akan merangsang keluarnya hormon Endorphin/ hormon kebahagiaan, dan ini dpt meningkatkan kekebalan tubuh.*

❣ *2. Bangun perasaan dan emosi positif, Buang semua emosi negatif seperti, marah, dendam, takut, sedih, iri hati, merasa dizhalimi, dls.nya*.

*Sebaliknya, bangun emosi positif seperti: cinta, kegembiraan, semangat, antusiasme.*

*Dengan kita menebarkan cinta di rumah, di kantor, pada teman, dan di manapun berada, akan membuat merangsang keluarnya hormon Endorphin/hormon kebahagiaan tadi. Shg badan lebih sehat dan kuat.*

❣ *3. LAKUKAN KEBAIKAN SETIAP SAAT.*

*Mengerjakan kebaikan akan merangsang keluarnya hormon Endorphin / hormon kebahagiaan yang "luar biasa" karena merasa dirinya bermanfaat.*

❣❣❣

**Jadi: Ingin sehat....?? Mulailah dg :*

👍 *Berpikir lebih positif. Lihat semua dr sisi baiknya. Krn kesempurnaan hanya milik Alloh.*

👍 *Mengeluarkan emosi yang positif: gembira, semangat, cinta, dls.nya.*

👍 *Bertindak positif setiap hari, buatlah orang-2 disekitarmu nenjadi senang....!!!*

➖➖➖

*SALAM BAHAGIA, SALAM ENDORFIN...!!!*


Copas dari grup WA. 

Selasa, 03 Mei 2016

Gejala gangguan Tiroid yang jarang diketahui

Selama ini kita mengetahui bahwa gejala gangguan tiroid adalah adanya benjolan pada leher. Ternyata gangguan tiroid tersebut ada berbagai macam jenis yang menunjukkan gejala-gejala yang berbeda.

Menurut Dr.dr.Dyah Purnamasari,  SpPD-KEMD dari RSCM Jakarta ; Hipertiroid gejala yang muncul seperti peningkatan metabolisme, berat badan turun secara berlebih, banyak berkeringat daripada orang lain, susah tidur, atau mudah tersinggung. Sedangkan, untuk kondisi hipotiroid susah dideteksi dan perlu melakukan screening lebih lanjut namun biasanya yang datang ke saya memiliki gejala wajah pucat, mudah lelah atau bicara lambat.

Untuk itu dianjurkan melakukan screening pada hormon tiroid. Terlebih, bagi mereka yang telah memiliki riwayat masalah tiroid, wanita yang hendak hamil dan telah usia di atas 60 tahun.Pasien-pasien autoimun seperti saluran penyakit usus inflamasi atau spektrum klinis gangguan ketidaknyamanan di saluran cerna juga perlu untuk melakukan screening hormon tiroid.

Apabila sudah mengalami masalah tiroid maka harus mulai belajar bersabar. Hal ini dikarenakan pengobatan penyakit ini memakan waktu yang tidak sebentar.Untuk pasein hipertiroid saja bisa memakan waktu 1,5 tahun - 2 tahun. Sedangkan, pasien yang mengalami hipotiroid dan telah mengalami kondisi Hashimoto bisa seumur hidup.

Penyakit Hashimoto merupakan salah kelainan autoimun yang memengaruhi kelenjar tiroid dan kondisi ini paling umum dari hipotiroid. Penyakit ini juga dikenal sebagai tiroiditis Hashimoto.

Sumber : Detik Health

Stabilkan Gula Darah dengan Cuka Apel dan Rebusan Kulit Manggis

Jakarta, Beberapa bahan alami seperti pare terbukti mampu membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Lantas, bagaiaman dengan cuka apel dan air rebusan kulit manggis? Apakah ampuh pula untuk menstabilkan gula darah?

"Mengenai cuka apel, saya belum pernah tahu informasi mengenai cuka apel untuk diabetes," ungkap dr Mangatas Manalu SpPD dari RS Mayapada Lebak Bulus Jakarta Selatan di sela-sela Live Chat 'Bongkar Mitos Diabetes' yang digelar detikHealth dan detikForum di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat Raya 75, Jakarta Selatan, Senin (2/5/2016).

Meski begitu, dr Mangatas mengungkapkan pada dasarnya apel mengandung maltosa sejenis gula yang walaupun lambat, tetapi tetap akan menaikkan kadar gula darah. Terkait konsumsi cuka apel, dr Mangatas jsutru menyarankan cuka apel sebaiknya digunakan untuk mencoba meluruhkan batu empedu dengan diameter kecil. Baca selengkapnya...

Sabtu, 19 Maret 2016

Lupus Eritematosus

Lupus adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, atau disebut juga sebagai penyakit autoimune. Penyakit ini menyerang apabila terjadi anomali pada sistem dan kerja sel pertahanan tubuh manusia. Sel pertahanan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari masuknya kuman atau gangguan eksternal lainnya justeru menyerang tubuh pemiliknya. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit mematikan pada jenis Eritematosus Sistemik (SLE) atau yang juga disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Selain jenis tersebut, terdapat beberapa jenis penyakit lupus lainnya, seperti Neonatal Lupus (lupus yang terjadi pada bayi) dan drug inducted lupus (lupus yang disebabkan oleh penggunaan obat).

Pengidap lupus akan mengalami serangan dari sel antibodi dari dalam tubuh sendiri. Pada bentuk yang sistemik (SLE), serangan lupus juga dapat mempengaruhi organ dalam manusia yang vital, seperti ginjal dan hati. Lupus ini dinilai paling berbahaya dibandingkan dengan jenis lainnya. Lupus neonatal pada bayi biasanya akan hilang dalam jangka waktu tertentu. Sementara lupus yang imbul akibat penggunaan obat akan hilang saat reaksi obat hilang dari tubuh.

Lupus lebih banyak diderita wanita daripada pria dengan perbandingan 9:1, karena faktor hormonal dan biasanya menjangkiti wanita muda. Penyakit ini suka "menyamar", sehingga seringkali dokter menyangka penyakit lainnya, tetapi yang tersering adalah adanya nyeri sendi. Saat ini tes untuk menentukan positif atau negatif atas lupus telah ada di banyak laboratorium klinik.

Penyakit lupus diduga dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal tubuh manusia dan lingkungan. Secara umum, faktor penyebab pasti timbulnya penyakit lupus belum diketahui.

Faktor internal disebabkan oleh faktor genetika yang menyebabkan adanya kecenderungan anomali pada sistem antibodi yang menyerang bagian-bagian jaringan tubuh. Karena itu, penyakit lupus sering diidentikkan dengan penyakit turunan. Fakta menunjukkan bahwa penyakit lupus akan lebih beresiko diidap oleh orang dari beberapa ras, seperti Ras Amerika Afrika, Latin, Ras Asia Pasifik.

Penyebab eksternal lupus terkait erat dengan gaya hidup dan kondisi manusia. Faktor eksternal berarti serangkaian atau satuan penyebab yang merangsang reaksi zat antibodi yang akhirnya menyerang jaringan tubuh. Beberapa penyebab eksternal lupus, antara lain:
  1. Stress berlebihan.
  2. Penggunaan obat antibiotik seperti amoxilin, ampicilin
  3. Sinar ultraviolet matahari, sinar ultraviolet dari lampu
  4. Obat-obatan berbahan dasar sulfa seperti Bactrim dan septra, silsoxazole, tolbutamide.