Google

Selasa, 09 Oktober 2012

Senam Hamil

Senam hamil adalah terapi latihan untuk mempersiapkan ibu hamil baik secara fisik maupun mental dalam menghadapi persalinan yang cepat aman dan spontan. Tujuan senam hamil secara umum untuk melancarkan sirkulasi darah, corect posture dan diaharapkan dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan secara optimal untuk memperlancar proses persalinan sehingga dapat mencegah terjadinya Lesi Cerebral pada bayi.
Waktu yang dianjurkan untuk mengikuti senam hamil adalah saat usia kehamilan 6 bulan keatas, kecuali ada kelainan pada kehamilan. Karena itu sebelum mengikuti senam hamil perlu berkonsultasi dengan dokter  atau bidan yang merawat. Setalah menjalani proses persalinan, ibu harus segera melakukan latihan Ambulasi untuk meningkatkan, kebugaran, meningkatkan produksi ASI dan penguatan otot pelvic untuk dapat menjaga keharmonisan hubungan suami istri. Hal ini dapt dicapai dengan melakukan senam nifas.

Gerakan dasar senam hamil :
  1. Duduk bersila dengan posisi badan tegak, kedua tangan mengarah kedepan dan rileks. Dilakukan sebanyak mungkin sebagai posisi yag dilakukan sehari-hari.
  2. Sikap merangkak, Jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara kedua bahu. Keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dan badan sejajar dengan lantai. Tundukkan kepala dan lihat perut bagian bawah, pinggang diangkat sambil mengempiskan perut dan dan megerutkan lubang dubur, turunkan pingggang dengan mengangkat kepala, lakukan sebanyak 8 kali.
  3. Posisi merangkak, letakkan kepala diantara kedua tangan lalu menoleh kesamping, kemudian turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh mungkin kesamping. Bertahanlah pada posisi tersebut.
  4. Berbaring miring kekiri, lebih baik kearah punggung bayi, lutut kanan diletakkan dilutut kiri, lebih baik diganjal bantal. Lutut kanan ditekuk didepan lutut kiri sebaiknya diganjal bantal. Lengan kanan ditekuk didepan dan lengan kiri diletakkan dibelakang badan.
  5. Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, dibawah kepala diberi bantal dan dibawah perutpun sebaiknya diberi bantal, agar perut tidak menggantung. Pejamkan mata, tenang dan atur pernafasan dengan teratur dan berirama.
  6. Berbaring terlentang, kedua lutut dipegang oleh kedua tangan dan rileks. Lakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Buka mulut secukupnya tarik nafas dalam semaksimal mungkin, kemudian mulut ditutup. Lalu mengejan seperti buang air besar. Gerakannya kebawah badan dan kedepan. Setelah tidak dapat menahan karena lelah, kembali ke posisi awal. Ulangi latihan ini sebanyak 3-4 kali dengan interval 2 menit.

Minggu, 07 Oktober 2012

FISIOTERAPI

Fisioterapi adalah terapi fisiologis yang menitikberatkan pada terapi fisik dan terapi exercise seperti penguatan otot relaksasi otot dan koordinasi tubuh. Banyak penyakit yang penyembuhannya dapat dibantu dengan fisioterapi  diantaranya adalah:
  1. Pasca tindakan bedah/operasi. fisioterapi pada pasien pasca bedah bertujuan untuk mencegah kelemahan otot dan kekakuan sendi, mencegah kelemahan umum, mencegah terjadinya infeksi pada paru karena tirah baring lama.
  2. Masalah saluran pernafasan dan otot pernafasan. Pada pasien dengan tirah baring lama disamping dapat timbul infeksi paru akan terjadi pula kelemahan otot pernafasan sehingga fungsi pernafasan terganggu. Dalam program rehabilitasi pasien bertujuan untuk mengeluarkan lendir yang berlebih dari saluran nafas atau memudahkan pasien dalam mengeluarkan lendir dan memberikan latihan untuk memperbaiki fungsi otot pernafasan.
  3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Banyak penyebab gangguan pada saat ibu hamil, masa kehamilan, hingga perkembangan bayi setelah lahir. Fisioterapi sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya keterlambatan duduk/berdiri, keterlambatan jalan dan lumpuh pada anak.
  4. Infeksi dan Peradangan. Pada kondisi ini Fisioterapi bertujuan untuk membantu mencegah terjadinya peradangan sinus sekitar hidung (sinusitis), mencegah peradangan daerah telinga tengah (tubercatarach) dan mencegah peradangan daerah sekitar rahim (adnexitis).
  5. Gangguan pertumbuhan pada tulang sendi. Kelainan bentuk sendi lutut (varus, Valgus), Kelainan pada sendi kaki (CTEV, Flat Foot) dan kelaina tulang belakang (skoliosis) dapat dilakukan Fisioterapi dengan cara latihan fisik dan memakai orthose.
  6. Nyeri otot dan nyeri sendi. Fisioterapi dilakukan untuk mengatasi keluhan seperti nyeri, ngilu, linu, encok dan pegal-pegal yang disebabkan adanya cedera pada otot, peradangan sendi dan rematik.
  7. Kaku otot dan kaku sendi. Fisioterapi juga mampu mencegah terjadinya kalinan pada otak pada masa pertumbuhan anak, mencegah gangguan pada pembuluh darah otak dan mencegah penyait degeneratif seperti pengapuran.
  8. Kelemahan dan kelumpuhan otot. Kelumpuhan lengan pada bayi baru lahir. kelumpuhan otot wajah, lumpuh separuh badan maupaun kelumpuhan pada lengan atau tungkai dapat dicegah melalui fisioterapi.
  9. Dalam hal ini fisioterapi lebih mengutamakan latihan fisik seperti latihan penguatan otot, pelenturan otot dan sendi, termasuk juga latihan aerobic endurasi jantung-paru.