Google

Minggu, 07 Oktober 2012

FISIOTERAPI

Fisioterapi adalah terapi fisiologis yang menitikberatkan pada terapi fisik dan terapi exercise seperti penguatan otot relaksasi otot dan koordinasi tubuh. Banyak penyakit yang penyembuhannya dapat dibantu dengan fisioterapi  diantaranya adalah:
  1. Pasca tindakan bedah/operasi. fisioterapi pada pasien pasca bedah bertujuan untuk mencegah kelemahan otot dan kekakuan sendi, mencegah kelemahan umum, mencegah terjadinya infeksi pada paru karena tirah baring lama.
  2. Masalah saluran pernafasan dan otot pernafasan. Pada pasien dengan tirah baring lama disamping dapat timbul infeksi paru akan terjadi pula kelemahan otot pernafasan sehingga fungsi pernafasan terganggu. Dalam program rehabilitasi pasien bertujuan untuk mengeluarkan lendir yang berlebih dari saluran nafas atau memudahkan pasien dalam mengeluarkan lendir dan memberikan latihan untuk memperbaiki fungsi otot pernafasan.
  3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Banyak penyebab gangguan pada saat ibu hamil, masa kehamilan, hingga perkembangan bayi setelah lahir. Fisioterapi sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya keterlambatan duduk/berdiri, keterlambatan jalan dan lumpuh pada anak.
  4. Infeksi dan Peradangan. Pada kondisi ini Fisioterapi bertujuan untuk membantu mencegah terjadinya peradangan sinus sekitar hidung (sinusitis), mencegah peradangan daerah telinga tengah (tubercatarach) dan mencegah peradangan daerah sekitar rahim (adnexitis).
  5. Gangguan pertumbuhan pada tulang sendi. Kelainan bentuk sendi lutut (varus, Valgus), Kelainan pada sendi kaki (CTEV, Flat Foot) dan kelaina tulang belakang (skoliosis) dapat dilakukan Fisioterapi dengan cara latihan fisik dan memakai orthose.
  6. Nyeri otot dan nyeri sendi. Fisioterapi dilakukan untuk mengatasi keluhan seperti nyeri, ngilu, linu, encok dan pegal-pegal yang disebabkan adanya cedera pada otot, peradangan sendi dan rematik.
  7. Kaku otot dan kaku sendi. Fisioterapi juga mampu mencegah terjadinya kalinan pada otak pada masa pertumbuhan anak, mencegah gangguan pada pembuluh darah otak dan mencegah penyait degeneratif seperti pengapuran.
  8. Kelemahan dan kelumpuhan otot. Kelumpuhan lengan pada bayi baru lahir. kelumpuhan otot wajah, lumpuh separuh badan maupaun kelumpuhan pada lengan atau tungkai dapat dicegah melalui fisioterapi.
  9. Dalam hal ini fisioterapi lebih mengutamakan latihan fisik seperti latihan penguatan otot, pelenturan otot dan sendi, termasuk juga latihan aerobic endurasi jantung-paru.

Waterbirth

Waterbirth adalah proses mengeluarkan hasil konsepsi dari dalam rahim kedunia luar melalui vagina dan dilakukan di dalam air. Beberapa syarat yang harus dipenuhi ketika melakukan persalinan dialam air, yaitu:
1. Syarat persalinan pervaginam (lahir normal) terpenuhi.
2. Tidak hamil dengan kondisi bayi sungsang
3. Tidak hamil kembar janian prematur
4. Tidak hamil dalam resiko plasenta previa.
5. Ibu tidak memiliki penyakit kulit.
6. Ibu tidak memiliki tekanan darah tinggi (preeklamsia).
Proses waterbirth umumnya dilakukan dengan cara sang ibu masuk kedalam air pada saat mulut rahim sudah tahap pembukaan 6 sampai dengan lengkap. Dalam proses ini harus didampingi tenaga medis (dokter, bidan, suster).

Manfaat dan kegunaan Waterbirth adalah:
1. Menambah tenaga bagi ibu.
2. Sirkulasi darah rahim lebih baik, sehingga mengurangi rasa sakit sampai 30%
3. Kontraksi rahim lebih baik, sehingga oksigenasi ke janin menjadi lebih baik pula.
4. Meminimalkan robekan alat genital (perineum)
5. Mengurangi tindakan dengan episiotomi (menggunting perineum saat janin akan lahir).
6. Lebih rilex dan nyaman.
7. Mengurangi stress yang berhubungan dengan hormon.
8. Tubuh dapat mengeluarkan endorpin yang bermanfaat menghambat rasa sakit.

Di Indonesia metode ini terbilang masih baru, namun saat ini sudah banyak diminati dan sudah banyak rumah sakit yang menyediakan fasilitas untuk waterbirth.

Rabu, 22 Agustus 2012

Amandel (Tosilitis)


Amandel adalah infeksi (radang) tonsil (amandel) yang disebabkan virus. Biasanya diderita anak usia 5-15 tahun. Berdasar lama terjangkiti, amandel dibedakan menjadi 2; amandel akut dan amandel kronis. Amandel akut terjadi jika penyakit berlangsung kurang dari 3 minggu dan amandel kronis jika terjadi 7 kali atau lebih dalam setahun, atau lima kali selama dua tahun, tiga kali setahun secara berturut-turut. 
Amandel (tonsil) biasanya disebabkan oleh infeksi, virus, flu berulang, serta radang tenggorokan. Jika terjadi hal seperti itu maka amandel akan membesar. Gejala amandel antara lain; tegorokan terasa kering, atau rasa mengganjal di tenggorokan (leher), nyeri saat menelan (nelan ludah atau makanan dan minuman) sehingga menjadi malas makan, nyeri dapat menjalar ke sekitar leher dan telinga. Gejala lain berupa demam, sakit kepala, kadang menggigil, lemas, nyeri otot disertai batuk, pilek, suara serak, mulut berbau, mual, kadang nyeri perut, pembesaran kelenjar getah bening (kelenjar limfe) di sekitar leher. 
Terkadang penderita tonsilitis (kronis) mendengkur saat tidur (terutama jika disertai pembesaran kelenjar adenoid (kelenjar yang berada di dinding bagian belakang antara tenggorokan dan rongga hidung). Gejala tersebut dapat diketahui jika si penderita melakukan pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan, dijumpai pembesaran tonsil (amandel), berwarna merah, kadang dijumpai bercak putih (eksudat) pada permukaan tonsil, warna merah yang menandakan peradangan di sekitar tonsil dan tenggorokan. Tidak ada cara khusus mencegah amandel

Namun beberapa tips di bawah ini membantu untuk menghindarkan diri dari amandel:
  1. Mencuci tangan sesering mungkin mencegah penyebaran mikro-organisme yang dapat menimbulkan tonsilitis. 
  2. Menghindari kontak dengan penderita infeksi tanggorokan, setidaknya hingga 24 jam setelah penderita infeksi tenggorokan (yang disebabkan kuman) mendapatkan antibiotika. Dikutip dari Detik health