Google

Minggu, 17 Mei 2009

Endometriosis

Endometriosis adalah suatu penyakit atau kelainan dimana selaput dinding rahim atau endometrium tumbuh pada organ atau jaringan diluar rahim. Di dalam rahim selaput dinding rahim (endometrium) akan menebal selama masa kurang lebih 28 hari kemudian akan meluruh bersama keluarnya darah dari dalam rahim inilah yang disebut menstruasi. Masa menstruasi
setiap orang berbeda-beda antara 3-5 hari.
Jika endometriosis terjadi di ovarium maka sel endometrium yang aktif akan mengeluarkan darah haid setiap siklus haid, darah haid ini akan terkumpul dalam kantung membentuk kista endometriosis. Apabila sel endometrium ditemukan di dalam lapisan otot,maka pada waktu haid akan terjadi keadaan serupa memar otot akibat terjadinya perdarahan pada lapisan otot
yang dapat menimbulkan rasa nyeri hebat.

Adapun gejala terjadinya endometriosis adalah :
  1. Rasa nyeri (nyeri haid,nyeri panggul dalam aktivitas fisik,nyeri dalam berhubungan intim,nyeri saat buang air besar atau buang air kecil)
  2. Gangguan perdarahan bercak disertai nyeri haid diluar siklus haid yang normal.
  3. Sulit hamil.

Faktor pemicu terjadinya endometriosis adalah:

1.Genetik
2.Akitivitas yang dapat menyebabkan baliknya aliran darah haid kedalam rongga perut seperti:
  • Melakuakan pemeriksaan dan manipulasi organ genitalia(operasi) pada waktu haid dapat menyebarkan sel endometrium
  • kedalam rongga perut.
  • Melakukan hubungan intim sebelum darah haid bersih
  • Pekerjaan yang berhubungan dengan perubahan tekanan udara
3.Imunitas, yaitu menurunnya daya tahan tubuh seperti sering sakit,infeksi sub klinik,
penyakit keputihan kronik.
4.Hormonal, yaitu lingkungan tubuh dengan paparan hormon estrogen tinggi seperti terapi hormon,obesitas/kegemukan.

Terapi Endometriosis

Agar pengobatan endometriosis tidak terlambat dan lesi tidak bertambah menjadi lebih berat lagi,sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan, maka dapat dilakukan laparoskopi diagnostik (laparoskopi operatif) dan tindakan operasi laparotomi(operasi dengan membuka rongga perut).

Laparoskopi operatif dapat dilakukan di kamar operasi dengan membuat sayatan kecil dironnga perut sebanyak tiga buah,dua untuk memasukkan alat operasi dan satu untuk memasukkan kamera.Prosedur ini harus dilakukan oleh dokter yang sudah ahli dalam mengoperasikan alat laparoskopi.

Keuntungan operasi laparoskopi antara lain :
1.Luka operasi yang kecil, secara estetika lebih baik.
2.Waktu penyembuhan luka yang kecil tentu lebih cepat.
3.Perawatan luka lebih mudah
4.Waktu perawatan di rumah sakit lebih singkat (2-3 hari)

Terapi endometriosis berdasarkan stadium :

  1. Endometriosis minimal ringan, pada saat laparoskopi dapat dilakukan biopsi pada lesi kemudian dilakukan koagulasi atau vaporisasi dan dilanjutkan terapi hormonal. Sekecil apapun endometriosis tetap harus dilakukan pengobatan karena dapat berkembang menjadi lebih berat.
  2. Endometriosis sedang-berat, dalam stadium ini endometriosis disertai dengan infertilitas,perlekatan genitalia yang berat dan kista coklat pada ovarium. Tindakan pembedahan dilakukan setelah sebelumnya diberikan pengobatan hormonal, setelah pembedahan dilakukan lagi terapi hormonal.
Penyakit endometriosis merupakan penyakit jinak ginekologik yang banyak mendapat perhatian para ahli, banyaknya cara pengobatan yang dilakukan karena belum ada tori yang pasti tentang penyakit tersebut. Peningkatan kasus endometriosis tiap tahun agaknya berhubungan dengan lingkungan dan gaya hidup. Endometriosis erat sekali kaitannya dengan fertilitas oleh karena itu harus mendapatkan perhatian yang lebih serius. Berkonsultasilah segera ke dokter ahli jika merasakan gejala seperti diatas dan perbaikilah gaya hidup.

Sabtu, 09 Mei 2009

Influenza

Influenza adalah penyakit yang sangat umum dikenal oleh semua orang dari berbagai usia.
Penyakit ini sangat menular karena disebabkan oleh virus yang menyerang bagian saluran pernafasan(hidung tenggorokan dan paru-paru). Dampak yang ditimbulkan oleh penyakit ini sangat serius,bagi orang dewasa menyebabkan tidak masuk kerja,tidak dapat tidur nyenyak dan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.

Selain dampak diatas, resiko komplikasi pada penyakit influenza dapat menyebabkan kematian,
terutama pada usia lanjut 65 tahun dan pada semua usia yang menderita penyakit kronis tertentu seperti penyakit pernafasan kronis,jantung dan diabetes. Bronchitis dan pneumonia merupakan komplikasi influenza yang sering menyebabkan kematian. Gejala umum influenza adalah demam tinggi,sakit kepala,batuk kering,nyeri sekujur tubuh,hilang nafsu makan,mudah lelah,hidung tersumbat dan sakit tenggorokan.

Ada banyak sekali jenis virus influenza, tapi yang paling sering ditemukan adalah H1N1,H3N2 dan H5N1. H5N1 adalah virus yang terdapat pada penderita Flu Burung. Masa penyembuhan penyakit influenza berlangsung 1-2 minggu, namun dapat lebih lama pada orang lanjut usia dan orang yang menderita penyakit pernafasan. Di negara tropis seperti Indonesia,penyakit ini biasanya berjangkit pada musim hujan. Sementara di negara 4 musim terjadi pada musim semi dan musim salju.

Penyakit influenza merupakan penyebab utama kematian dan morbiditas di dunia. Wanita hamil merupakan golongan beresiko tinggi terhadap influenza terutama pada trimester 2 dan 3. Influenza dapat dicegah dengan vaksinasi, efektifitas vaksinasi dalam mencegah influenza dapat mencapai 70-90% dan untuk menjamin proteksi optimal, dianjurkan melakukan vaksinasi setiap tahun. Vakisinasi yang dikenal dengan seasonal flu vaccine tidak dapat melindungi manusia dari serangan flu burung, Namun dikhawatirkan akan terjadi pembentukan virus influenza strain baru yang dapat berjangkit dari manusia ke manusia sehingga WHO merekomendasikan untuk melakukan vaksinasi terutama pada orang yang beresiko tinggi, seperti orang yang bekerja di peternakan sehingga dapat mencegah tejadinya wabah pandemi flu pada manusia akibat terjadinya mutasi virus influenza.

Hal yang harus kita lakukan apabila terkena influenza adalah segera konsultasi ke dokter,minum obat sesuai anjuran,beristirahat dan minum air putih yang banyak. Untuk yang masih sehat sedapat mungkin hindari kontak langsung dengan penderita, banyak mengkonsumsi vitamin terutama vitamin C dan buah-buahan serta vaksinasi.

Referensi:
1.WHO Website
2.Center for Disease Control and Prevention Website
3.National Foundation for Infection Disease: Facts About Influensa for Adult

Sabtu, 18 April 2009

Oveweight dan Obesitas

Setiap orang pasti mendambakan berat badan dan tinggi yang ideal tetapi kadang kenyataan berbicara lain, tinggi badan tidak disertai berat yang proporsional. Banyak sebab yang melatarbelakangi hal itu diantaranya faktor keturunan, pola makan dan gaya hidup serta penyakit tetentu seperti Hipotiroid (rendahnya produksi hormon tiroid).

Kebiasaan makan berlebih terutama makanan yang mengandung banyak lemak dan karbohidrat serta jarang berolahraga merupakan faktor yang paling sering menyebabkan overweight bahkan obesitas. Apa perbedaan overweight dan obesitas?

Overweight atau kelebihan berat badan adalah kondisi dimana seseorang memiliki lemak tubuh yang berlebih sehingga berat badan melebihi berat yang ideal tetapi belum termasuk kedalam kategori obesitas. Sedangkan Obesitas adalah kondisi dimana berat badan seseorang jauh melebihi berat badan yang ideal baginya akibat timbunan lemak yang berlebih. Overweight dan obesitas dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Overweight bila tidak dikendalikan dapat mengarah kepada obesitas dan dapat meningkatkan resiko penyakit jantung,tekanan darah tinggi,diabetes melitus dan kolesterol tinggi.

Selain resiko fatal obesitas juga mempengaruhi kualitas hidup seseorang, mengganggu aktivitas sehari-hari serta mempengaruhi mood(suasana hati) juga mengganggu estetika(penampilan). Pada wanita obesitas juga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. Parameter untuk menentukan overweight atau obesitas adalah Index Masa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang. IMT adalah cara yang paling banyak digunakan untuk mengetahui obesitas dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan

Rumusnya adalah : IMT= berat badan dibagi pangkat 2 dari tinggi badan

Berikut ini adalah tabel masa tubuh orang asia (pria dan wanita) menurut WHO:
- Overweight >23
- Obesitas >25

Misalnya : berat badan 70kg dan tinggi badan 175cm

IMT = 70 / 1,75 X 1,75 = 22,9

angka 22,9 berarti termasuk overweight.

Pengukuran lingkar pinggang digunakan untuk mengetahui kadar lemak perut (abdominal fat) dan kaitannya dengan resiko penyakit jantung koroner,diabetes,hipertensi dan hiperkolesterol. Untuk orang asia, batas normal lingkar pinggang pada pria<90cm .="" adalah="" berikut="" br="" cara="" mencegah="" obesitas="">

1. Mengatur gaya hidup.
- Kurangi konsumsi makanan berlemak dan karbohidrat
- Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
- makan dalam porsi yang cukup
- Kurangi ngemil diantara waktu makan atau ganti jenis makanan dengan makanan rendah kalori dan lemak
- Olahraga secara teratur 3X seminggu
- Hindari stress

2.Obat-obatan.
Ada berbagai jenis obat untuk membantu menurunkan berat badan,sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter.

3.Operasi sedot lemak.
Ini adalah upaya terakhir jika semua cara diatas tidak menunjukkan hasil dan upaya ini harus dilakukan oleh dokter ahli
dibidang ini.

Sabtu, 04 April 2009

Benign Prostatic Hiperplasia (BPH)

Penyakit pembesaran prostat jinak atau Benign Prostatic Hiperplasia adalah penyakit yang umum diderita oleh kaum laki-laki karena prostat hanya dimiliki oleh laki-laki dimana kelenjar prostat membesar dan menyempit sehingga menimbulkan rasa sakit dan susah buang air kecil. Prostat adalah kelenjar yang dimiliki oleh laki-laki dan terletak dileher kandung kemih dan mengelilingi pangkal saluran kemih yang melewatinya.

Adapun gejala pembesaran prostat adalah:
  1. Kencing terlalu sering kadang tergesa-gesa hingga menetes dengan sendirinya, biasanya paling sering pada malam hari (nocturia)
  2. Pancaran kencing yang lemah
  3. Ada perasaan tidak tuntas setelah kencing
  4. Saat kencing kadang harus menunggu beberapa saat sebelum keluar (hesitensi) dan saat kencing harus dibantu dengan mengeden
  5. Kencing terputus-putus
  6. Kencing tidak terasa keluar sendiri karena kandung kemih yang penuh (over flow inkontinensia)
  7. Pada keadaan parah sama sekali tidak bisa kencing (retensi urin)

Tindakan yang dilakukan oleh dokter adalah :
  1. Menilai seberapa berat gejala yang dialami oleh pasien dengan alat symptom skor yang berbentuk beberapa pertanyaan.
  2. Melakukan pemeriksaan colok dubur untuk menilai besarnya prostat dan konsistensi serta kemungkinan adanya kelainan pada prostat dan kekenyalan dari otot anus (dubur)
  3. Jika ada fasilitas akan dianjurkan untuk diperiksa kualitas pancaran air kencing dengan alat uroflowmeter serta diukur sisa urin pada kandung kemih setelah itu dengan USG.
  4. Periksa darah di laboratorium yaitu kreatinin dan PSA (prostat spesific antigen) dan kultur urin bila perlu.
Nilai normal dari PSA adalah kurang lebih 4 ng/ml, jika merujuk standar WHO nilai PSA lebih dari 10 ng/ml patut dicurigai adanya keganasan prostat, untuk memastikan perlu dilakukan tindakan biopsi prostat. Untuk nilai PSA antara 4-10 ng/ml biopsi prostat diperlukan bila nilai perbandingan PSA / volume prostat (PSA density/ PSAD) >0,15.
Tidak semua pembesaran prostat harus dioperasi, untuk gejala yang ringan dan tidak ada komplikasi ataupun kelainan yang mengganggu fungsi ginjal dan berkemih maka prostat masih bisa diterapi dengan obat-obatan.
Saat ini operasi yang terbaik adalah mengeruk prostat melalui kandung kemih dengan alat endoskopi yang dikenal sebagai Transurethtral Resection Prostat (TURP) sehingga saluran urethra pars prostatica terbuka kembali. Operasi terbuka dilakukan hanya pada keadaan prostat yang besar sekali atau disertai batu kandung kemih atau ada penonjolan berupa kantung tambahan (divertikel) yang besar dari kandung kemih. Tehnik lainnya berupa LASER dan termoterapi yang masih terbatas penggunaannya.

Pencegahan yang sangat dianjurkan yaitu :
  1. Hindari kebiasaan menahan buang air kecil
  2. Rajin olah raga (senam dan aerobic)
  3. Banyak mengkonsumsi buah-buahan (melon, semangka, tomat) usahakan dijus
Demikian sekilas penjelasan mengenai Benign Prostartic Hiperplasia, semoga bermanfaat.

Senin, 12 Januari 2009

Kanker Serviks (kanker mulut rahim)

Kanker serviks merupakan penyakit kanker yang terjadi pada organ reproduksi wanita tepatnya di daerah serviks atau leher rahim, penyakit ini terjadi akibat perubahan fisiologi dan fungsional sel yang berakhir pada tumbuhnya sel-sel tidak normal pada serviks atau mulut rahim. Adapun penyebabnya adalah sejenis virus yang disebut Human Papiloma Virus ( HPV ). Virus ini biasa ditularkan melalui hubungan sexual atau skin to skin genital contact dengn penetrasi ataupun tidak. Perjalanan penyakit dari mulai terifeksi sampai terjadi kanker membutuhkan waktu yang cukup lama antara 10 sampai 15 tahun.
Ada banyak tipe virus HPV, diperkirakan lebih dari 100 jenis. Virus ini disebut Papilloma karena sering menimbulkan warts atau benigna (tumor apidermal jinak mirip kutil). HPV yang menimbulkan kutil di tangan dan kaki berbeda jenisnya dengan yang menimbulkan kutil di alat kelamin (kutil genital).
Di dunia diperkirakan setiap dua menit seorang wanita meninggal akibat kanker serviks. Kanker serviks umumya terjadi pada rentang usia 30 hingga 50 tahun, yaitu puncak usia reproduktif perempuan sehingga akan menyebabkan gangguan kualitas hidup secara fisik, kejiwaan dan kesehatan seksual. Secara umum ada dua jenis virus HPV yaitu jenis resiko tinggi (onkogenik) dan resiko rendah(non onkogenik).
Tipe onkogenik yaitu HPV tipe 16, 18, 45, 31 dan 52, diperkirakan 80% kasus disebabkan oleh tipe ini, sedangkan tipe non onkogenik yaitu HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan 70% kasus kanker serviks. Virus HPV sangat resisten terhadap panas dan proses pengeringan (desiccation).

Adapun faktor yang mendukung timbulnya kanker serviks yaitu:
  1. Menikah atau berhubungan seksual pada usia muda
  2. Kehamilan yang sering atau multiparitas
  3. Merokok
  4. Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang.
  5. Penyakit menular seksual.
Kanker serviks dapat terjadi tanpa menimbulkan gejala, pemeriksaan skrining diperlukan agar dapat menemukan sel-sel serviks yang tidak normal atau lesi prakanker. Bila kanker sudah mencapai progresifitas maka gejala yang dapat timbul yaitu:
  1. Pendarahan dari vagina.
  2. Timbulnya keputihan yang bercampur darah dan berbau.
  3. Nyeri panggul dan gangguan bahkan tidak bisa buang air kecil.
Cara untuk mendeteksi adanya kanker serviks yaitu dengan melakukan skrining atau pap smear dan Inspeksi Visual Asam Asetat ( IVA) akan tetapi skrining tidak dapat mencegah infeksi virus HPV. Tindakan yang dilakukan jika sudah terjadi kanker serviks adalah pengobatan atau terapi, akan tetapi tergantung tingkat keparahan atau stadium kanker serviks pada saat didiagnosis.

Penatalaksanaan kanker serviks yaitu :
  1. Pembedahan (surgical treatment)
  2. Radioterapi.
  3. Kemoterapi.
  4. Terapi paliatif yang lebih difokuskan pada kualitas hidup pasien.
Semua wanita beresiko terkena kanker serviks tanpa memandang gaya hidupnya, selama masih aktif melakukan hubungan seksual maka wanita akan selalu terpapar virus HPV. Oleh karena itu cegah sedini mungkin; lakukan papsmear tiap tahun dan usahakan untuk vaksinasi, karena saat ini sudah tersedia vaksin untuk pencegahan kanker serviks.

Referensi :
  1. Ferlay J et al.Globocan 2002 IARC 2004
  2. Globocan 2002 IARC http://www.dept-iarc.fr
  3. Andrijono. Kanker Serviks Edisi 1. Divisi onkologi, Dept obstetri-ginekologi FKUI Jakarta.
  4. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI): Buku Pedoman Imunisasi Di Indonesia Edisi III, Jakarta 2008.